Sabtu, 27 Juni 2015

"Jadikan Berarti"-
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan persoalan benar atau salah, namun tahukah kita apa sih benar itu? dan bagaimana kita mengetahui bahwa ini benar dan yang ini salah?



Langsungmi saja dih kujelaskan...! Benar pada dasarnya adalah persesuaian antara pikiran dan kenyataan. Kita akan berkata bahwa proposisi berikut adalah salah: Muhammad yusuf adalah seorang presiden, batu lebih ringan daripada kapuk. Sebaliknya kita mengakui kebenaran proposisi berikut: Muhammad yusuf adalah sekretaris himaprodi pendidikan fisika Unismuh Makassar periode 2014-2015, Muhammad yusuf kuliah di Unismuh Makassar, satu ditambah satu sama dengan dua. Nah apakah dasar kita menentukan demikian itu? Tidak lain dan tidak bukan adalah sesuai tidaknya proposisi-proposisi itu dengan kenyataan sesungguhnya. 

Ukuran Kebenaran Kedua adalah adanya persesuaian atau tidak adanya Pertentangan dalam dirinya. Suatu pernyataan dikatakan benar manakala ia tidak mengandung pertentangan dari awal hingga akhir. Misal penurunan rumus fisika dianggap benar apabila dalam penurunan rumus tersebut tidak mengalami pertentangan atau kesalahan diawal penurunannya. Pernyataan serupa: ia adalah seorang jujur yang suka menipu, Yusuf adalah orang gagah tapi jelek, bentuk bulat adalah bentuk persegi, adalah pernyataan memperkosa prinsip yang disebut pertama oleh yang kemudian.

 Nah itulah ukuran kebenaran yang harus kita pahami agar kita terhindar dari kesalahan berpikir...2611

0 komentar:

Posting Komentar