Rabu, 11 April 2018

"Jadikan Berarti" Dalam aktivitas berpikir kita tidak boleh melalaikan patokan pokok yang oleh logika disebut asas berpikir.

Asas sebagaimana kita ketahui adalah pangkal atau asal darimana sesuatu itu muncul dan dimengerti. Sedangkan berpikir adalah membandingkan pengetahuan yang satu dengan pengetahuan yang lain untuk menghasilkan pengetahuan baru sebagai solusi dari suatu permasalahan. 

Asas-asas pemikiran dapat dibedakan menjadi:
1. Asas identitas 
    Asas ini adalah dasar dari semua pemikiran dan bahkan asas pemikiran yang lain. Kita tidak mungkin dapat berpikir tanpa asas ini. prinsip ini mengatakan  bahwa sesuatu itu adalah dia sendiri dan bukan lainnya. Jika kita mengetahui bahwa sesuatu itu z maka ia adlah Z bukan A, B, atau C. Bila kita beri perumusan akan berbunyi "Bila proposisi itu benar maka benarlah ia"

2. Asas kontradiksi
    Prinsip ini mengatakan bahwa pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama dengan pengakuannya. Jika kita mengakui bahwa Yusuf itu ganteng maka tidak mungkin pada saat itu dia juga jelek. Kalau kita mengatakan Yusuf itu gagah tapi jelek cara berpikir tersebut itu salah karena kontradiksi. Dengan kata lain, dua pernyataan yang kontradiktoris tidak mungkin bersama sama secara simultan. Jika hendak kita rumuskan: "Tidak ada proposisi yang sekaligus benar dan salah" 

3. Asas penolakan kemungkinan ketiga
    Asas ini mengatakan bahwa antara pengakuan dan pengingkaran kebenarannya terletak pada salah satunya. Pengakuan dan pengingkaran merupakan pertentangan yang mutlak,ing tidak mungkin benar keduanya juga tidak mungkin salah keduanya. Mengapa tidak mungkin salah keduanya? bila pernyataan dalam bentuk positifnya salah berarti ia mengingkari realitasnya, atau dengan kata lain realitas ini bertentangan denga pernyataannnya.Dengan begitu maka pernyataan yang berbentuk ingkarlah yang benar, karena inilah yang sesuai dengan realitasnya. Juga sebaliknya, jika pernyataan ingkarnya salah, berarti ia mengingkari realitasnya, mka pernyataan positifnya yang benar, karena ia sesuai dengan realitasnya. Pernyataan kontradiktoris kebenarannya terletak pada salah salah satunya(tidak memerlukan kemungkina ketiga). Jika kita rumuskan, akan berbunyi "suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau salah"

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar